let's coloring our LIFE with STATISTIC

Senin, 31 Desember 2012

Contoh Telaah Jurnal Agama tentang Konsep Islamisasi Iptek


Tema Jurnal  : Science dan Iptek Islami

Judul Jurnal  : Konsep Islamisasi Iptek [download]

Penulis        : Rohadi Awaludin

Telaah Jurnal            :

·                Alasan Pemilihan Judul

Saya memilih judul “Konsep Islamisasi Iptek” karena kebingungan dan keanehan saat pertama kali mendengar istilah “Islamisasi Ilmu Pengetahuan”. Apakah selama ini ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini belum berdasarkan Islam ?

Seperti halnya, Teori Evolusi Darwin. Dalam teori tersebut, manusia direduksi sedemikian rupa sehingga tidak berbeda dengan makhluk lain, dan yang membedakan hanya sebatas jalur evolusinya. Hal ini jelas bertentangan dengan ajaran Agama Islam, yang telah mengajarkan kepada umat-Nya bahwa manusia itu berbeda dengan makhluk Allah SWT lainnya di muka bumi ini. Atas dasar hal tersebut, Teori Evolusi Darwin lebih cocok untuk dimasukkan ke dalam kategori karya fiksi. Hal ini karena lebih banyak didasari khayalan dibandingkan data - data empiris dan rasio. Namun apakah semudah ini melakukan “Islamisasi Ilmu Pengetahuan” ?


·                Substansi Jurnal / Inti Isi Jurnal

Dalam jurnal tersebut, dijelaskan pula kebingungan yang dialami oleh Ilmuwan Muslim, Mohammad Shohibul Iman. Yang pada tahun 1996 ia memaparkan makalahnya dengan perasaan yang sama di seminar “Islamisasi Ilmu Pengetahuan” yang diselenggarakan oleh ISTECS. Dia menyatakan, apakah ada bedanya bila hukum gravitasi, misalnya, ditemukan bukan oleh Newton tetapi oleh ilmuwan Muslim? Bagaimana formulasi hukum gravitasi setelah diislamisasi? Pertanyaan-pertanyaan itu sungguh membingungkan jika dikonfrontir dengan keyakinan bahwa ilmu pengetahuan berasal dari Allah dan tunduk pada hukum - hukum Allah, jadi mustahil tidak Islami. Dia mencurigai bahwa kebingunan itu berasal dari cara berfikir yang tidak membedakan antara ilmu pengetahuan dan fenomena Alam.
Potret ilmu pengetahuan modern dapat dilihat dari 3 titik sudut, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah cabang kajian yang berkaitan dengan obyek. Pada ilmu pengetahuan barat, obyek atau realitas dibatasi pada hal - hal yang bersifat materi. Dengan cara pandang ini, ilmuwan barat merasa tidak perlu dan menganggap tidak ada artinya mengembara lebih jauh dengan melihat fenomena alam sebagai kumpulan hikmah. Sedangkan epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang metodologi. Di dalam ilmu pengetahuan barat, cara mendapatkan ilmu pengetahuan melalui metode ilmiah yang ditopang oleh rasionalisme dan empirisme, yang berarti tidak membuka ruang bagi peran wahyu ilahi dalam wilayah ilmu pengetahuan. Dan aksiologi adalah kajian yang menyangkut tujuan. Ilmu pengetahuan barat dimanfaatkan sekedar untuk keuntungan materi dan duniawi saja. Sehingga, terjadilah penindasan sesama manusia, serta eksploitasi terhadap alam.

Yang perlu kita ketahui, prinsip islamisasi ilmu pengetahuan ada 3, yaitu ilmu pengetahuan tidaklah dimanfaatkan melulu pada praksis, tetapi juga dimanfaatkan untuk memahami eksistensi yang hakiki alam dan  manusia. Yang kedua, (kesatuan makna kebenaran) akan membebaskan ilmu pengetahuan dari sekularisme. Dengan prinsip ini tidak akan ada lagi istilah kebenaran ilmiah dan kebenaran relijius, yang ada adalah kebenaran tunggal.

Beberapa pandangan ilmu pengetahuan dan Islam bahwa ilmu pengetahuan adalah netral dan universal. Namun yang harus diwaspadai, Al-Qur’an harus dijadikan titik tolak pengembangan ilmu pengetahuan, bukan sebagai muara akhir pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, kelompok yang masih mempertahankan netralitas dan universalitas ilmu pengetahuan, namun fungsinya harus diubah diarahkan menuju cita - cita Islam dan masyarakatnya. Kelompok ketiga adalah kelompok yang tidak yakin dengan netralitas dan universalitas ilmu pengetahuan. Kelompok ini berpendapat konstruksi ilmu pengetahuan perlu dibangun kembali dengan cara pandang yang Islami.


·                Manfaat bagi Orang banyak

Jurnal “Konsep Islamisasi Iptek” ini memiliki manfaat baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat luas. Selain memberi informasi tentang penjelasan Islamisasi iptek, melalui jurnal ini pula mahasiswa dan masyarakat juga memperoleh pengetahuan tentang potret ilmu pengetahuan modern saat ini jika dilihat dari tiga pandangan yang berbeda. Kemudian di dalam jurnal ini juga ditekankan tentang prinsip Islamisasi pengetahuan. Dengan begitu, mahasiswa dan masyarakat luas dapat memandang dan bertindak secara bijaksana dalam menghadapi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih di era modern seperti sekarang ini, serta dapat lebih tepat dalam mengambil sikap terlebih lagi bagi para pelaku pengembangan iptek, khususnya para generasi muda. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana sebagai tolak ukurnya adalah Al-Quran.


·                Kesimpulan dan Saran

Dari jurnal “Konsep Islamisasi Iptek” ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya, ilmu pengetahuan itu bersifat netral dan universal. Untuk menjadikan ilmu pengetahuan tersebut ke arah yang positif, sebagai umat yang beriman kepada Allah SWT, kita tidak boleh menyalahgunakannya. Namun yang harus diwaspadai, Al-Qur’an harus dijadikan titik tolak pengembangan ilmu pengetahuan, bukan sebagai muara akhir pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, konstruksi ilmu pengetahuan perlu dibangun kembali dengan cara pandang yang Islami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar