Tema Jurnal : Science dan Iptek Islami
Penulis Jurnal :
Fatati Nuryana
Telaah Jurnal :
·
Alasan Pemilihan Judul
Saya memilih judul “Islam dan Budaya Korupsi dalam
Kebohongan Statistika” karena saat ini banyak pihak yang menganggap statistik
sebagai pisau bermata dua. Selain kontribusinya pada dunia penelitian,
statistik bisa membuat fakta tampak berbeda, kabur dan keliru.
Statistik yang
dipercaya oleh sebagian besar orang merupakan hasil yang valid dengan tingkat
kesalahan tertentu, terkadang disalahgunakan menjadi sebuah alat untuk mencapai
tujuan – tujuan pribadi sesuai dengan yang diinginkan, mulai dari pengambilan
sampel yang tidak benar, memanipulasi data sampai pengambilan kesimpulan yang
tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya.
·
Substansi Jurnal / Inti Isi Jurnal
Dalam jurnal tersebut, dijelaskan
tentang apa itu statistik. Statistik (statistika) senantiasa diasumsikan dengan
data yang berbentuk angka, hasil perhitungan, atau hal - hal lain yang
berhubungan dengan pendataan. Hasil - hasil yang ditunjukkan statistik baik
deskriptif maupun inferensial seakan - akan menjadi sebuah kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan karena dapat dibuktikan secara ilmiah.
Dijelaskan pula tentang
kebohongan dalam statistik, dimana kebohongan tersebut merupakan kebohongan
tingkat tertinggi, kebohongan dengan kebenaran statistik. Terdapat beberapa
jenis kebohongan dalam statistik, di antaranya adalah tidak menggunakan angka –
angka yang tampak berhubungan, cara pengambilan sampel yang kurang tepat dan
kecilnya ukuran sampel, pemilihan objek dari penelitian, menampilkan nilai rata
– rata tanpa menampilkan range, mempermainkan angka yang tidak signifikan,
kesimpulan akhir yang tidak tepat, membuat prediksi yang terlalu jauh, tidak
melakukan perbandingan, menghilangkan sebagian angka untuk mengaburkan hasil,
dan menyatakan apa yang dikatakan responden menjadi apa yang dilakukan oleh
responden tersebut.
Kebohongan dalam
statistik tersebut dapat menjadi langkah awal yang mengantar pada tindak pidana
korupsi. Ini disebabkan adanya ketidakjujuran dalam mengungkapkan data,
sementara data yang disajikan dipercaya kebenarannya. Ketidakjujuran sangat
dilarang oleh Islam tentunya. Namun hal -
hal tersebut juga terjadi hingga lingkup pemerintahan. Ironisnya,
kebohongan statistik melalui manipulasi data dan angka itu dilakukan secara
konspiratif antara berbagai pihak terkait. Padahal, ada banyak ayat Al-Quran
yang menunjukkan larangan kepada kita untuk melakukan kebohongan, seperti dalam
Q.S 40 : 28. Dalam sebuah hadis juga disebutkan : “Jujurlah kalian karena
kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan mengantar ke surga. Hati-hati dengan
kepalsuan karena ini mengantar kepada ketidakmoralan dan ketidakmoralan
mengantar ke Neraka.”
Pilar yang harus
senantiasa terbangun dari kesadaran adalah membangun budaya per – individu,
membangun budaya syar’i, budaya keteladanan, serta budaya pendidikan dan IT.
Sedangkan penanganan tindak korupsi sebagaimana disyari’at - kan Agama Islam
adalah sistem pengkajian yang layak, larangan menerima suap dan hadiah,
perhitungan kekayaan, teladan pemimpin, supremasi hukum yang baik, serta adanya
pengawasan masyarakat.
·
Manfaat bagi Orang banyak
Jurnal “Islam dan
Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika” ini memiliki manfaat baik bagi
mahasiswa maupun bagi masyarakat luas. Dengan adanya jurnal ini, mengingatkan
kita bahwa semakin beragamnya ilmu pengetahuan, namun sebagai manusia yang
diberi kelebihan akal dan pikiran justru menyalahgunakannya. Oleh karena itu,
melalui jurnal “Islam dan Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika” ini,
dapat menjadi peringatan bagi mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa
ini agar menuntut ilmu dengan baik dan mengaplikasikannya ke dalam sebuah
kegiatan yang positif dan yang paling penting selalu mengutamakan kejujuran
dalam hal apapun termasuk dalam mengolah data yang nantinya akan disajikan ke
masyarakat umum. Tidak terkecuali juga kepada masyarakat, kejujuran sangat
dianjurkan dalam Agama Islam.
·
Kesimpulan dan Saran
Dari jurnal “Islam dan
Budaya Korupsi dalam Kebohongan Statistika” ini dapat disimpulkan bahwa
perilaku penyimpangan masyarakat berawal dari berbohong yang merupakan awal
dari tindak korupsi yang dilarang dalam Agama Islam, sehingga pelibatan peran
profetik agama senantiasa efektif dengan melihat gejala – gejala sosio – pshy –
chologis masyarakat. Penanganan tindak korupsi juga melibatkan aspek – aspek
budaya sebagai pilar di masyarakat, penanganan korupsi harus dilakukan secara komprehensif.
Dari beberapa
alternatif penanganan dan pemenuhan kebutuhan spiritual masyarakat penggunaan
apapun termasuk statistika akhirnya statistik hanyalah sebuah suatu ilmu yang mengantarkan
kepada kemaslahatan sehingga penggunaan ilmu hanya akan bermanfat jika para
pemakainya jujur dan mengikuti kaidah - kaidah dalam menerapkan ilmu tersebut
sebagai karunia yang berasal dari Yang Maha Kuasa, sehingga yang menjadi kunci dalam
bagaimana membangun kesadaran dan kejujuran di semua kalangan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar